Jumat, 13 Desember 2013
Selarik catatan selalu aku buat setiap pagi...
Tentang ufuk yang berwarna jingga kekuningan..
Dan tak pernah berubah menjadi biru dan tertawa
Dalam lamunku
Akankah semua cerita hari yang ku temui
Dapat menjadikan lisan ku kembali bersinar
Sampai semua dapat dialiri dengan keindahan hati
Demi seutas harapan ketenangan jiwa
Dan menjejaki tiap waktu yang berjalan
penulis:Nadia Ummah
Tentang ufuk yang berwarna jingga kekuningan..
Dan tak pernah berubah menjadi biru dan tertawa
Dalam lamunku
Akankah semua cerita hari yang ku temui
Dapat menjadikan lisan ku kembali bersinar
Sampai semua dapat dialiri dengan keindahan hati
Demi seutas harapan ketenangan jiwa
Dan menjejaki tiap waktu yang berjalan
penulis:Nadia Ummah
Label:PUISI
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Pilihan Artikel Dan Berita
Berita Terpopuler
-
Fajar merah penepis gundah Sisa kepak sayap mimpi terbelah Karna bahasanya melukis kenangan indah Di setiap terjal dinding namamu singg...
-
KEJUJURAN MEMANG SEBUAH PILIHAN Beberapa waktu yang lalu datanglah seorang imam yang baru di masjid London, salah satu kota di Inggris. ...
-
JAYAWAN News Kemunculan sejenak pria bertopeng warna saat peristiwa kecelakaan kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan ma...
-
Batas rindu antara kamu dan aku. ' adalah waktu' Cinta ini dibangun diam-diam dalam waktu yang senyap Seperti akar beringin mengul...
-
Ku rindukan tanpa engkau Ketika sepisau hujan mencabik angan malam Di dera perih merajuk hening ditawan pukau Aku pasrah ini jadi sep...
-
Mulai malam ini, bumi akan didatangi fenomena alam yang lagi-lagi akan membelalakkan mata penontonnya. Hujan meteor tahunan Geminid siap m...
-
Atas nama cinta ku bersenandung Terbangkan nyanyian asmara ke ujung bukit Seribu kidung singgah hati melarung Menangkap rindu kala hati m...
-
Seperti rindu yang dikabarkan Pada lima puluh kepak sayap merpati Di satu pagi Ketika hari masih wangi kopi Wajahmu seperti pesan-pes...
-
Batas rindu antara kamu dan aku. ' adalah waktu' Cinta ini dibangun diam-diam dalam waktu yang senyap Seperti akar beringin mengul...
-
Malam Jumat, sayangku Rembulan belum juga penuh Tetapi kita tak peduli Sinarnya yang redup Sembunyikan kita dari mata-mata
0 komentar:
Posting Komentar