Rabu, 11 Desember 2013
Ku rindukan tanpa engkau
Ketika sepisau hujan mencabik angan malam
Di dera perih merajuk hening ditawan pukau
Aku pasrah ini jadi sepenggal catatan kelam
Jelas malam ini aku hanya menjahit angan
Mendaras puisi serta melipat impian
Ku rindukan tanpa engkau
Meski lembar kertas merah telah basah
Tetap saja kata kata ku jangkau
Serta ku tulis kerinduanku berserah pasrah
Kini aku kan selipkan suara hujan ke puisiku
Agar ku tak mengigau dalam panas rinduku
PENULIS:Nadia Ummah
Label:PUISI
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Pilihan Artikel Dan Berita
Berita Terpopuler
-
Fajar merah penepis gundah Sisa kepak sayap mimpi terbelah Karna bahasanya melukis kenangan indah Di setiap terjal dinding namamu singg...
-
KEJUJURAN MEMANG SEBUAH PILIHAN Beberapa waktu yang lalu datanglah seorang imam yang baru di masjid London, salah satu kota di Inggris. ...
-
JAYAWAN News Kemunculan sejenak pria bertopeng warna saat peristiwa kecelakaan kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan ma...
-
Batas rindu antara kamu dan aku. ' adalah waktu' Cinta ini dibangun diam-diam dalam waktu yang senyap Seperti akar beringin mengul...
-
Ku rindukan tanpa engkau Ketika sepisau hujan mencabik angan malam Di dera perih merajuk hening ditawan pukau Aku pasrah ini jadi sep...
-
Mulai malam ini, bumi akan didatangi fenomena alam yang lagi-lagi akan membelalakkan mata penontonnya. Hujan meteor tahunan Geminid siap m...
-
Atas nama cinta ku bersenandung Terbangkan nyanyian asmara ke ujung bukit Seribu kidung singgah hati melarung Menangkap rindu kala hati m...
-
Seperti rindu yang dikabarkan Pada lima puluh kepak sayap merpati Di satu pagi Ketika hari masih wangi kopi Wajahmu seperti pesan-pes...
-
Batas rindu antara kamu dan aku. ' adalah waktu' Cinta ini dibangun diam-diam dalam waktu yang senyap Seperti akar beringin mengul...
-
Malam Jumat, sayangku Rembulan belum juga penuh Tetapi kita tak peduli Sinarnya yang redup Sembunyikan kita dari mata-mata
0 komentar:
Posting Komentar